Janganlah kita mencemaskan
perkembangan teknologi informasi yang terjadi saat ini. Pandai-pandailah kita
memanfaatkan media ini dan memilih yang positif. Ambillah hal yang perlu
diambil dan jadikan hal yang negatif sebagai bahan pertimbangan dan
perbandingan. Bersikaplah positif menghadapi perkembangan teknologi informasi
ini. Perkembangan ini akan memberikan pengetahuan yang banyak dan berguna bagi
orang-orang yang dapat memanfaatkannya secara positif. Jadi, perkembangan
teknologi bukan sesuatu yang perlu dicemaskan, tetapi sesuatu yang harus digali
manfaatnya.
Minggu, 22 Desember 2013
Contoh Paragraf Deduktif Bertema Teknologi
Berbagai perkembangan yang terjadi di bidang teknologi
informasi dalam beberapa tahun terakhir, hendaknya ditanggapi bukan dengan
sikap cemas. Perkembangan tersebut justru harus dilihat dari sisi positifnya
sambil menyisiasati berbagai kemungkinan untuk memetik keuntungan dari
perkembangan teknologi tersebut. Perkembangan ini bahkan melaju lebih cepat
dibandingkan dengan perkembangan masyarakat. Perkembangan ini pasti akan mengubah
banyak hal dalam masyarakat, mulai dari gaya hidup, kecenderungan mental hingga
pandangan hidup.
Senin, 18 November 2013
Membahas Artikel Dengan Menggunakan EYD Dan Kalimat Efektif
Rio de Janeiro - Pengalaman dan karakter unik yang
dimiliki oleh Luis Felipe Scolari dipercaya akan banyak membantu Brasil di
Piala Dunia 2014. Selecao digadang-gadang akan meraih sukses di
turnamen empat tahunan tersebut.
Digelar di rumah sendiri, Brasil menatap Piala Dunia tahun
depan dengan tekanan yang besar, di mana gelar juara keenam tentu jadi tuntutan
publik mereka.
Namun hal tersebut dipercaya tak akan jadi masalah karena
faktor keberadaan Scolari. Pelatih 65 tahun itu punya pengalaman mengantarkan
Brasil jadi juara dunia pada 2002 dan karakternya disebut-sebut membuat
atmosfer nyaman di dalam tim.
Kendati temperamental dan kerap histeris, Scolari konon
selalu memberikan kebebasan besar kepada para pemain untuk berekspresi,
sehingga anak-anak asuhnya terlepas dari beban tekanan.
"Saya pikir kami membuat keputusan yang tepat dengan
membawa kembali Scolari. Ketika Mano Menezes pergi, mereka mendatangkan
seseorang yang paham sepakbola Brasil dan terbiasa dengan atmosfer di skuat
timnas," kata mantan bek Brasil Roberto Carlos di situs resmi FIFA dan
dikutip Soccerway.
"Brasil punya kesempatan luar biasa untuk tampil oke di
Piala Dunia, meski dengan semua tekanannya. Dia bisa membuat para pemain
tenang, dia cerdas, dan punya staf pendukung yang sangat bagus, yang selalu
membantu," lanjutnya.
"Hubungan pertemanan yang dia miliki dengan para pemain
sangatlah penting. Bahkan dengan keberadaan seorang bintang seperti Neymar di
tim, skuat ini tetap berlandaskan semangat tim, di mana semua orang bekerja
menuju satu tujuan," ungkap eks pemain Real Madrid ini.
Scolari kembali melatih Brasil sejak November tahun lalu
menggantikan Mano Menezes. Menezes dinilai telah gagal setelah Brasil
disingkirkan Paraguay di perempat final Copa Amerika dan kalah di final
Olimpiade oleh Meksiko saat membawa Brasil U-23.( http://sport.detik.com/sepakbola/read/2013/11/19/001500/2416579/73/faktor-scolari-brasil-diyakini-bakal-sukses-di-piala-dunia?b99220170)
Komentar Tentang Penggunaan EYD dalam pemberitaan sepakbola :
Menurut saya pada artikel di atas penulisan huruf, penempatan
huruf kapital dan bahasanya sudah cukup baik terutama pada tanda baca namun masih ada
kalimat yang kurang pada kalimat Namun hal tersebut dipercaya tak akan jadi
masalah karena faktor keberadaan Scolari. Pelatih 65 tahun itu punya pengalaman
mengantarkan Brasil jadi juara dunia pada 2002 dan karakternya
disebut-sebut membuat atmosfer nyaman di dalam tim. seharusnya lebih
diperhatikan lagi penanggalan dengan menggunakan “tahun” pada kalimat . Pelatih
65 tahun itu punya pengalaman mengantarkan Brasil jadi juara dunia pada
tahun 2002 dan karakternya disebut-sebut membuat atmosfer nyaman di dalam
tim.
Makalah Tentang Pentingnya EYD Dan Pemakaian Kalimat Efektif
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Dalam makalah yang berjudul “EYD
I” ini, hal yang melatar belakangi kelompok III dalam menyelesaikannya adalah
untuk mengungkapkan seberapa pentingnya EYD ini dipergunakan dalam berbahasa
Indonesia sehingga mempengaruhi tata baca dan ejaan pada Bahasa Indonesia. Oleh
karena itu, kelompok III ingin mengungkapkan paparan tentang hal tersebut
melalui pembuatan makalah “EYD I” ini.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan
masalah yang dikemukakan dalam makalah adalah sebagai berikut :
1. Apakah yang dimaksud dengan
EYD?
2. Bagaimanakah cara pemakaian
huruf dan penulisan huruf dan kata dalam EYD itu?
3. Manfaat apakah yang diperoleh
dari mempelajari EY ?
1.3 Manfaat Makalah
Sedangkan manfaat yang di peroleh
dalam makalah yang berjudul “EYD I” adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui apakah yang di
maksud dengan EYD
2. Mengetahui cara pemakaian
huruf dan penulisan huruf dan kata dalam EYD dan,
3. Mengetahui manfaat mempelajari
EYD.
1.4 Tujuan Penulis
Tujuan penulis unutk menulis
tulisan ini adalah agar pembaca lebih memperhatikan EYD dan memakai kalimat
yang efektif yang telah di pakai oleh nenekmoyang kita terdahulu.
BAB II
Landasan Teori
1.3 Ruang Lingkup Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD)
Ruang lingkup EYD mencangkup lima
aspek, yaitu:
1. Pemakaian Huruf
2. Penulisan Huruf
3. Penulisan Kata
4. Penulisan unsure serapan
5. Pemakaian Tanda Baca
2.2 Macam-macam tanda baca
Tanda tanda baca yang dipakai
dalam penuisan yaitu:
1. Tanda titik(.)
2. Tanda koma(,)
3. Tanda titik koma(;)
4. Tanda titik dua (:)
5. Tanda hubung(-)
6. Tanda pisah (_)
7. Tanda elipis(…)
8. Tanda Tanya(?)
9. Tanda seru(!)
10. Tanda kurung((…))
11. Tanda kurung siku([…])
12. Tanda petik ganda(“…”)
13. Tanda petik tunggal(‘…’)
14. Tanda garis miring(/)
15. Tanda penyingkat(‘)
BAB. III
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian EYD (Ejaan Yang
Disempurnakan)
EYD di sini di artikan sebagai
tata bahasa yang di sempurnakan. Dengan kata lain EYD (Ejaan Yang
Disempurnakan) adalah tata bahasa dalam bahasa Indonesia yang mengatur
pengertian diksi atau pilihan kata dalam bahasa Indonesia. Dalam penulisan
karya ilmiah perlu adanya aturan tata bahasa yang menyempurnakan sebuah karya
tulis. Karena dalam sebuah karya tulis memerlukan tingkat
kesempurnaan yang mendetail.
EYD (ejaan yang disempurnakan)
adalah tata bahasa dalam bahasa Indonesia yang mengatur pengertian diksi atau
pilihan kata dalam bahasa Indonesia.
2.2 Pemakaian Huruf
Ejaan Bahasa Indonesia
menggunakan 26 huruf di dalam abjadnya dari A sampai Z. Beberapa di antaranya
merupakan usaha memajukan ejaan bahasa Indonesia sehingga dapat mengikuti
perkembangan kosa katanya.
A. Huruf Abjad
Abjad yang digunakan dalam bahasa
Indonesia terdiri dari huruf berikut :
Huruf Nama Huruf Nama Huruf Nama
A a J j S Es
B be K ka T Te
C ce L el U U
D de M em V Ve
E e N en W We
F ef O o X Eks
G ge P pe Y Ye
H ha Q ki Z Zet
I I R er
B. Huruf Vokal
Huruf vokal adalah huruf yang
melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf a, e, I,
o, dan u.
C. Huruf Konsonan
Huruf yang melambangkan konsonan
dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf-huruf b, c, d, f, h, j,
k, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x,
y, dan z.
D. Huruf Diftong
Di dalam bahasa Indonesia
terdapat diftong yang dilambangkan dengan ai, au dan oi. Misalnya : pandai,
saudara dan amboi.
E. Gabungan Huruf Konsonan
Di dalam bahasa Indonesia
terdapat empat gabungan huruf yang melambangkan konsonan, yaitu kh, ng, ny, dan
sy. Masing-masing melambangkan satu bunyi konsonan. Misalnya : khusus, ngilu,
nyata dan syarat.
F. Pemenggalan Kata
1. Pemenggalan kata pada kata
dasar dilakukan sebagai berikut :
a. Jika di tengah kata ada vokal
yang berurutan, pemenggalan itu dilakukan di antara kedua huruf
vokal itu. Misalnya : ma-in,
sa-at
b. Jika di tengah kata ada huruf
konsonan, termasuk gabungan huruf konsonan, diantara dua buah
huruf vokal, pemenggalan
dilakukan sebelum huruf konsonan. Misalnya : ba-pak, ba-rang, su-lit.
C. Jika di tengah kata ada dua
huruf konsonan yang berurutan, pemenggalan dilakukan antara kedua huruf
konsonan itu. Gabungan huruf konsonan tidak pernah diceraikan. Misalnya :
man-di, som-bong, swas-ta.
D.Jika ditengah kata ada tiga
buah huruf konsonan atau lebih, pemenggalan dilakukan antar huruf konsonan yang
pertama dan huruf konsonan yang kedua. Misalnya : in-stru-men, ul-tra,
bang-krut.
2. Imbuhan akhiran dan imbuhan
awalan, termasuk awalan yang mengalami perubahan bentuk serta partikel yang
biasanyaa ditulis serangkai dengan kata dasarnya, dapat dipenggal pada
pergantian baris. Misalnya : makan-an, me- rasa-kan, mem-bantu.
3. Jika suatu kata terdiri atas
lebih dari satu unsur dan salah satu unsur itu dapat bergabung dengan unsur
lain, pemenggalan dapat dilakuakan (1) di antara unsur-unsur itu atau (2) pada
unsur gabungan itu sesuai dengan kaidah1a, 1b, 1c dan 1d di atas.
Misalnya :
foto-grafi, fo-to-gr-afi,
kilo-meter,ki-lo-me-ter
pasca-panen,pas-ca-pa-nen
2.3 Penulisan Huruf
a. Huruf Kapital atau Huruf Besar
a. Huruf kapital dipakai sebagai
huruf pertama kata pada awal kalimat.
Contoh : Saya membaca buku.
B. Huruf kapital dipakai sebagai
huruf pertama petikan langsung.
Contoh : Adik bertanya, “ Kenapa
kita pulang ?”
C. Huruf kapital dipakai sebagi
huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama
Tuhan dan kitab suci, termasuk
kata ganti untuk Tuhan.
Contoh : Tuhan merahmati hamba-
Nya.
D. Huruf kapital dipakai sebagai
huruf nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang di
ikuti nama orang.
Contoh : Sultan Hasanuddin, Haji
Agus Salim, Nabi Sulaiman, Dia baru saja diangkat menjadi Sultan.
E. Huruf kapital dipakai sebagai
huruf nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang.
Contoh : Presiden Soekarno, Wakil
Presiden Adam Malik.
F. Huruf kapital dipakai sebagai
huruf pertama sebagi nama orang.
Contoh : Muhammad Maulana Rizki,
Syarifah Masitoh
g. Huruf kapital yang dipakai
sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.
Contoh : bangsa Indonesia, suku
Melayu, bahasa Arab.
H. Huruf kapital yang dipakai
sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari raya dan peristiwa
sejarah.
Contoh : tahun Masehi, bulan
Januari, hari Selasa, hari Lebaran, Proklamasi Kemerdekaan.
I. Huruf kapital sebagai huruf
pertama nama khas dalam Geografi.
Contoh ; Peta Sumatra, Danau
Toba, Sungai Musi.
J. Huruf kapital sebagai huruf
pertama nama badan resmi, lembaga pemerintahan dan
ketatanegaraan serta nama dokumen
resmi
Contoh: Majelis Permusyawaratan
Rakyat, Departemen Luar Negeri, Undang – Undang Dasar
Republik Indonesia.
K. Huruf Kapital dipakai sebagai
Huruf pertama nama semua kata didalam nama buku,majalah,surat kabar , kecuali
kata partikel , seperti di,ke,dari,untuk,dan,yang untuk,yang tidak terletak
pada posisi awal.
Contoh: Dari Gajah Mada ke Jalan
Gatot Subroto , Gaul ,Analisa
l .Huruf kapital dipakai sebagai
huruf pertama dalam singkatan nama gelar,pangkat, dan sapaan.
Contoh: a.di depan nama :
Dr. Doktor
Prof. Profesor
b.di belakang nama
M.A. Master of Arts
m. Huruf kapital dipakai sebagai
huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti
bapak,ibu,saudara,kakak,adik dan paman yang dipakai sebagai ganti sapaan.
Contoh : Apakah Ibu jadi ke
Belawan besok?
B.Huruf Miring
a. Huruf Miring dalam cetakan
dipakai untuk menuliskan nama buku,majalah,dan surat kabar yang
dikutip dalam karangan.
Contoh : Majalah Bahasa dan
Kesusastraan
b. Huruf miring dalam cetakan
dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf,bagian kata atau kelompok kata.
Contoh: Huruf pertama kata ajeg
ialah a
c.Huruf miring dalam cetakan
dipakai untuk menuliskan kata nama ilmiah atau ungkapan asing , kecuali yang
sudah disesuaikan ejaannya.Dalam tulisan tangan atau ketikan, huruf atau kata
yang akan dicetak miring diberi garis dibawahnya.
Contoh: Weltarschauung
diterjemahkan menjadi “ pandangan hidup”.
4.Penulisan Kata
Hal-hal yang akan dibicarakan
yaitu sebagai berikut :
a). Kata Dasar
Kata Dasar di tulis sebagai satu
kesatuan. Contoh : pagar, rumah, tanah
b). Kata Turunan
(1) Imbuhan (awalan, akhiran,
sisipan) di tulis serangkai dengan kata dasar. Contoh: berduri, diangkat.
(2) Awalan atau akhiran di tulis
serangkai dengan kata yang langsung mengikutinya atau mendahuluinya bila bentuk
dasarnya gabungan kata. Contoh: bertanggung jawab, membabi buta.
(3) Jika bentuk dasar berupa
gabungan kata dan sekaligus mendapat awalan dan akhiran maka kata-kata itu
ditulis serangkai. Contoh: memberitahukan, penyalahgunaan.
(4) Jika salah satu unsur
gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi, maka gabungan itu ditulis
serangkai. Contoh: Pancasila, antarkota.
C. Kata Ulang
Kata ulang ditulis lengkap dengan
menggunakan tanda hubung.
Contoh: lari-lari, sayur-mayur.
D. Gabungan Kata
(1) Gabungan kata yang biasa
disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus, unsur-unsurnya ditulis terpisah.
Contoh: duta besar, orang tua, kambing hitam.
(2) Gabungan kata yang mungkin
menimbulkan salah baca, dapat diberi tanda hubungun untuk
menegaskan pertalian di antara
unsur yang bersangkutan.
Contoh: alat pandang- dengar,
ibu-bapak, anak pegawai-teras, buku sejarah-lama.
(3) Gabungan kata yang sudah di
anggap satu kata di tulis serangkai.
Contoh: Alhamdulillah,
akhirulkalam, daripada, bumiputra.
e. Kata Ganti ku, kau, mu dan nya
Kata ganti ku dan kau ditulis
serangkai dengan kata yang mengikutinya; kau, mu¸dan nya ditulis
serangkai dengan kata yang
mendahuluinya.
Contoh : Buku ini ku baca.
Jangan sampai kau melupakan hal
itu!
Itu bukan milikmu.
f. Kata Depan di, ke dan dari
Kata Depan di, ke dan dari
ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Contoh :Kiki pergi ke Jakarta.
Lilis berasal dari Sumatera
Utara.
Erva berdiri di depan tugu Monas.
g. Kata Sandang si dan sang
Kata sandang si dan sang ditulis
terpisah dari kata yang mengikutinya.
Contoh : Anak itu digelari sang
pengembara.
Syarifah tidak menyukai si malas
itu.
BAB IV
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
EYD disini di artikan sebagai
tata bahasa yang di sempurnakan. Dengan kata lain EYD (Ejaan Yang
Disempurnakan) adalah tata bahasa dalam bahasa Indonesia yang mengatur
pengertian diksi atau pilihan kata dalam bahasa Indonesia.
Ejaan Bahasa Indonesia
menggunakan 26 huruf di dalam abjadnya dari A sampai Z. Beberapa di antaranya
merupakan usaha memajukan ejaan bahasa Indonesia sehingga dapat mengikuti
perkembangan kosa katanya. Huruf-huruf tersebut terdiri dari huruf vokal, huruf
konsonan, huruf diftong, dan gabungan huruf konsonan.
Dalam EYD, terdapat aturan-aturan
untuk dapat disebut ejaan yang sempurna. Yakni: pemenggalan kata pada kata
dasar, penulisan huruf seperti penggunaan huruf kapital atau huruf besar dan
penggunaan huruf miring.
3.2. Saran
Ejaan yang disempurnakan adalah
ejaan yang telah sesuai dengan perkembangan bahasa sekarang ini. Sehingga dalam
pembuatan karya tulis khususnya yang ilmiah itu harus menggunakan EYD dengan
tetap memperhatikan penggunaan huruf hingga pembentukan kata dan kalimat dengan
tanda-tanda baca yang tepat dan sesuai.
DAFTAR PUSTAKA
Kushartanti dkk, Pesona Bahasa.
PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta:2005
Jurnal: www.google.com/http//:penggunaaneyd/masyarakatkotajambi/,
Jurnal: www.google.com/http//:penggunaaneyd/masyarakatkotajambi/,
Senin, 21 Oktober 2013
Diksi/Pilihan Kata
Diksi bisa di
artikan sebagai pilihan kata yang di gunakan dalam menggambarkan sebuah cerita
oleh si pengarang dan tidak jarang di gunakan dalam pembicaraan sehari-hari,
tetapi Diksi bukan hanya berarti pilih memilih kata melainkan digunakan
untuk menyatakan gagasan atau menceritakan peristiwa tetapi juga meliputi
persoalan gaya bahasa, ungkapan-ungkapan dan sebagainya. Gaya bahasa sebagai
bagian dari diksi yang di gunakan untuk ungkapan-unkapan individu atau
karakteristik, atau memiliki nilai artistik yang tinggi. Ada pula menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia
Diksi
adalah pilihan
kata yg tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan
sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan).
Fungsi dari diksi antara lain :
- Membuat
pembaca atau pendengar mengerti secara benar dan tidak salah paham
terhadap apa yang disampaikan oleh pembicara atau penulis.
- Untuk
mencapai target komunikasi yang efektif.
- Melambangkan
gagasan yang di ekspresikan secara verbal.
- Membentuk
gaya ekspresi gagasan yang tepat (sangat resmi, resmi, tidak resmi)
sehingga menyenangkan pendengar atau pembaca.
Diksi terdiri dari delapan elemen yaitu : fonem, silabel,
konjungsi, hubungan, kata benda, kata kerja, infleksi, dan uterans.
Macam macam
hubungan makna :
- Sinonim
adalah kata-kata yang memiliki persamaan makna tetapi berbeda ejaan dan
penulisannya
Contoh:
- ciri = tanda
- benar = betul
- agar = supaya
- rajin = giat
- hemat = irit
Contoh dalam kalimat:
- Pak Iwan meninggal dunia pada hari Kamis.
Pak Iwan wafat pada hari Kamis.
- Baju yang dikenakan Aulia sangat cantik.
Baju yang dikenakan Aulia sangat indah.
- ciri = tanda
- benar = betul
- agar = supaya
- rajin = giat
- hemat = irit
Contoh dalam kalimat:
- Pak Iwan meninggal dunia pada hari Kamis.
Pak Iwan wafat pada hari Kamis.
- Baju yang dikenakan Aulia sangat cantik.
Baju yang dikenakan Aulia sangat indah.
1. Sinonim mutlak
Kata-kata yang dapat bertukar tempat dalam konteks kebahasaan apa
pun tanpa mengubah makna struktural dan makna leksikal dalam rangkaian
kata/frasa/klausa/kalimat. Contoh:
o kosmetik = alat kecantikan
o laris = laku, larap
o leksikografi = perkamusan
o kucing = meong
o kosmetik = alat kecantikan
o laris = laku, larap
o leksikografi = perkamusan
o kucing = meong
2. Sinonim semirip
Kata-kata yang dapat bertukar tempat dalam konteks kebahasaan
tertentu tanpa mengubah makna struktural dan leksikal dalam rangkaian
kata/frasa/klausa/kalimat tersebut saja. Contoh:
o melatis = menerobos
o lahiriah = jasmaniah
o melatis = menerobos
o lahiriah = jasmaniah
3. Sinonim selingkung
Kata-kata yang dapat saling mengganti dalam satu konteks
kebahasaan tertentu saja secara struktural dan leksikal.
Contoh: lemah =
lemas
- Antonim
adalah kata-kata yang memiliki arti yang berlawanan/kebalikan dari
ungkapan lain.
Contoh :
1. Antonim berpasangan
kata-kata yang secara makna jelas bertentangan karena didasarkan
pada makna pasangannya sehingga tidak bisa dipertentangkan tanpa kehadiran
makna pasangannya. Jika salah satu unsur dinegatifkan, tidak secara serta-merta
memunculkan pasangannya. Contoh:
o (ber)-dosa >< suci (tidak (ber)-dosa ≠suci)
o istri >< suami (bukan istri ≠ suami)
o pembeli >< penjual (bukan pembeli ≠ penjual)
o (ber)-dosa >< suci (tidak (ber)-dosa ≠suci)
o istri >< suami (bukan istri ≠ suami)
o pembeli >< penjual (bukan pembeli ≠ penjual)
2. Antonim melengkapi
Kata-kata yang secara makna bertentangan, tetapi kehadiran makna
salah satu kata bersifat melengkapi kehadiran makna yang lain. Contoh:
o pertanyaan >< jawaban
o mencari >< menemukan
o pertanyaan >< jawaban
o mencari >< menemukan
3. Antonim berjenjang
kata-kata yang secara makna mengandung pertentangan, tetapi
pertentangan makna ini bersifat berjenjang/bertahap/bertingkat. Contoh:
o dingin >< hangat >< panas
o kaku >< lentur >< elastis
o mahal >< wajar >< murah
o dingin >< hangat >< panas
o kaku >< lentur >< elastis
o mahal >< wajar >< murah
Kontras adalah kata-kata yang mengandung seluruh atau sebagian
makna yang bertentangan secara tajam dan jelas. Jika kata-kata semacam ini
dinegatifkan, makna kata yang menjadi penentangnya akan serta-merta muncul.
Contoh:
• kaya >< melarat; kaya >< miskin.
• kaya >< melarat; kaya >< miskin.
kaya mengandung makna yang bertentangan secara tajam terhadap
melarat, tetapi merupakan antonim melengkapi terhadap miskin.
• pintar >< tolol; pintar >< bodoh.
pintar mengandung makna yang bertentangan secara tajam terhadap
tolol, tetapi merupakan antonim melengkapi terhadap bodoh.
• melarat – miskin atau tolol – bodoh merupakan sinonim semirip.
Kontras juga dapat dibentuk melalui afiksasi seperti, non-, a-,
anti, awa-, nir-, tan-. Contoh:
• komunis >< nonkomunis
• susila >< asusila
• mapanisme >< antimapanisme
• berawak >< awaawak
• laba >< nirlaba
• baku >< tanbaku
• komunis >< nonkomunis
• susila >< asusila
• mapanisme >< antimapanisme
• berawak >< awaawak
• laba >< nirlaba
• baku >< tanbaku
Antonim disebut juga
lawan kata, yaitu hubungan antara satu kata dengan kata yang lain yang dianggap
berlawanan.
Contoh:
- siang > < malam
- pulang > < pergi
- kaya ><miskin
- panjang> < pendek
- hidup > < mati
Contoh dalam kalimat:
- Orang yang kaya itu membeli mobil.
-Orang yang miskin itu tidak dapat membeli mobil.
- Rambutnya panjang sekali.
-Rambutnya pendek sekali.
Contoh:
- siang > < malam
- pulang > < pergi
- kaya ><miskin
- panjang> < pendek
- hidup > < mati
Contoh dalam kalimat:
- Orang yang kaya itu membeli mobil.
-Orang yang miskin itu tidak dapat membeli mobil.
- Rambutnya panjang sekali.
-Rambutnya pendek sekali.
- Polisemi
adalah sebagai satuan bahasa (terutama kata atau frase) yang memiliki
makna lebih dari satu.
1.Memeluk
-Keluarga saya memeluk
agama islam.
-saya sangat ingin
memeluk ibu saya.
2.Kepala
-Tiap kepala di
wajibkan membayar uang pajak.
-Ayah saya adalah
seorang kepala sekolah.
3.Mata
-Mata saya perih terken
debu.
-Polisi itu menjadi
mata-mata bandar narkoba.
4.Tangan
-Tangan Andi terluka
terkena pisau.
-Ayah saya menjadi
tangan kanan presiden.
5.Darah
-Kepala Jukri penuh
darah akibat terbentur.
-Saya dan Jukri
memiliki hubungan darah.
- Hiponim.
Adalah suatu kata yang yang maknanya telah tercakup oleh kata yang lain, sebagai ungkapan (berupa kata, frase atau kalimat) yang maknanya dianggap merupakan bagian dari makna suatu ungkapan. Contoh : kata tongkol adalah hiponim terhadap kata ikan, sebab makna tongkol termasuk makna ikan. - Hipernim.
Merupakan suatu kata yang mencakup makna kata lain.
Contoh HIPERNIM DAN HIPONIM
1.HIPERNIM:Setan
HIPONIM: Tuyul, kuntilanak, pocong, sundel bolng, dsb.
2.HIPERNIM: Buah
HIPONIM: Mangga, apel. anggur, jambu, jeruk, dsb.
3.HIPERNIM: Hewan
HIPONIM: Ayam, kambing, sapi, harimau, singa, dsb.
4.HIPERNIM:Kendaraan
HIPONIM:Mobil, motor, sepeda, becak, dsb.
5.HIPERNIM:Handphone.
- Homonim.
Merupakan kata-kata yang memiliki kesamaan ejaan dan bunyi namun berbeda arti.
Contoh HOMONIM
1.Bulan(dalam kalender), Bulan(nama satelit)
-Pada bulan Desember akan di adakan semester.
-Malam ini bulan bersinar dengan indah.
2.Genting(gawat),Genting(atap rumah)
-Keadaan masyarakat palestina sekarang sangat genting.
-Genting rumah saya bocor.
3.Dasar
-Dasar Andi anaknya memeng nakal.
-Dasar Negara kita adalah pancasila.
4.Bagi(pembagian), Bagi(untuk)
-Makanan itu harus di bagi rata.
-Bagi mahasiswi UnisMuh diwajibkan memakai jilbab.
5.Rapat(tidak renggang), Rapat(pertemuan)
-Pak guru menyuruh kami rapat dalam barisan.
-Besok pagi ada rapat
di kantor.
- Homofon.
Merupakan kata-kata yang memiliki bunyi sama tetapi ejaan dan artinya berbeda
Contoh HOMOFON
1.Rok(pakaian), Rock(aliran music)
-Saya sangat suk music rock.
-Ayu memakai rok ke kampus.
2.Djarum(merek rokok), Jarum(alat untuk menjahit)
-Ayah menyuruh saya membeli rokok djarum.
-Tangan sya berdarah tertusuk jarum.
3.Tank(kendaraan perang), Tang(alat perkakas)
-TNI latihan enggunakan mobil tank.
-Saya butuh tang untuk memprbaiki motor.
4.Massa(kerumunan masyarakat), Masa(waktu)
-Pencuri itu tewas di keroyok massa.
-Saya ingin hidup lebih baik
di masa yang akan datang.
5.Bank(tempat menyimpan uang), Bang(panggilan untuk kakak)
-Banyak orang yag menyimpan uangnya di bank.
-Bang Toyib masih
belum pulang juga.
- Homograf.
Merupakan kata-kata yang memiliki tulisan yang sama tetapi bunyi
dan artinya berbeda.
Contoh HOMOGRAF
1.Serang(nama kota), Serang(perang)
-Minggu depan saya ingin ke kota Serang.
-Pasukan itu di serang oleh musuhnya.
2.Rendang(makanan), Rendang(pohon yang lebat)
-Ibu sedang masak rendang.
-Tidur di bawah pohon yang rendang memeng nyaman.
3.Per(benda), Per(pembagian)
-Per sepeda itu bekerja dengan baik.
-Mahasiswa harus membayar uang Bpp per semester.
4.Tahu(makanan), Tahu(mengetahui)
-Irsan tidak suka makan tahu.
-saya tahu tentang
pelajaran ini.
- Makna
Denotasi
Makna Denotasi merupakan makna kata yang sesuai dengan makna yang
sebenarnya atau sesuai dengan makna kamus.
Contoh :
Adik makan nasi.
Makan artinya
memasukkan sesuatu ke dalam mulut.
- Makna
Konotasi
Kalau makna Denotasi adalah makna yang sebenarnya, maka seharusnya
Makna Konotasi merupakan makna yang bukan sebenarnya dan merujuk pada hal yang
lain. Terkadang banyak eksperts linguistik di Indonesia mengatakan bahwa makna
konotasi adalah makna kiasan, padahal makna kiasan itu adalah tipe makna
figuratif, bukan makna konotasi. Makna Konotasi tidak diketahui oleh semua
orang atau dalam artian hanya digunakan oleh suatu komunitas tertentu. Misalnya
Frase jam tangan.
Contoh:
Pak Slesh adalah seorang pegawai kantoran yang sangat tekun dan
berdedikasi. Ia selalu disiplin dalam mengerjakan sesuatu. Pada saat rapat
kerja, salah satu kolega yang hadir melihat kinerja beliau dan kemudian berkata
kepada sesama kolega yang lain “Jam tangan pak Slesh bagus yah”.
Dalam ilustrasi diatas, frase jam tangan memiliki makna konotasi
yang berarti sebenarnya disiplin. Namun makna ini hanya diketahui oleh
orang-orang yang bekerja di kantoran atau semacamnya yang berpacu dengan waktu.
Dalam contoh diatas, Jam Tangan memiliki Makna Konotasi Positif karena sifatnya
memuji
Makna konotasi dibagi
menjadi 2 yaitu konotasi positif merupakan kata yang memiliki makna yang
dirasakan baik dan lebih sopan, dan konotasi negatif merupakan kata yang
bermakna kasar atau tidak sopan.
Sumber :
Ragam Bahasa Indonesia
Ragam Bahasa Indonesia Adalah sebuah jenis bahasa yang bermacam-macam menurut pemakaian dalam keseharian, di zaman sekarang ini banyak yang menggunakan bahasa yang tidak sesuai dengan ejaan dan kalimat yang sudah di tuliskan dalam kamus besar bahasa indonesia
Menurut Dendy Sugono (1999 : 9), bahwa sehubungan
dengan pemakaian bahasa Indonesia, timbul dua masalah pokok, yaitu masalah
penggunaan bahasa baku dan tak baku. Dalam situasi remi, seperti di sekolah, di
kantor, atau di dalam pertemuan resmi digunakan bahasa baku. Sebaliknya dalam
situasi tak resmi, seperti di rumah, di taman, di pasar, kita tidak dituntut
menggunakan bahasa baku.
Ragam bahasa dalam bahasa Indonesia
1. Jenis
Bahasa dari Segi Penutur
a. Jenis bahasa idiolek adalah Jenis
bahasa yang bersifat perorangan.
b. Jenis bahasa dialek adalah Jenis
bahasa dari sekelompok penutur yang jumlahnya relatif, yang berada pada suatu
tempat, wilayah, atau area tertentu.
c. Jenis bahasa kronolek
atau dialek temporal adalah Jenis bahasa yang digunakan oleh sekelompok sosial
pada masa tertentu.
d. Jenis bahasa sosiolek adalah Jenis
bahasa yang berkenaan dengan status, golongan, dan kelas sosial para
penuturnya. Jenis bahasa ini menyangkut semua masalah pribadi para penuturnya,
seperti usia, pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan, tingkat kebangsawanan,
keadaan sosial ekonomi, dan lain sebagainya.
Jenis bahasa berdasarkan usia yaitu Jenis bahasa
yang digunakan berdasarkan tingkat usia.
Jenis bahasa berdasarkan pendidikan, yaitu Jenis
bahasa yang terkait dengan tingkat pendidikan si pengguna bahasa.
Jenis bahasa berdasarkan jenis kelamin adalah Jenis
bahasa yang terkait dengan jenis kelamin dalam hal ini pria atau wanita.
Jenis bahasa berdasarkan profesi, pekerjaan, atau
tugas para penutur.
Jenis bahasa berdasarkan tingkat kebangsawanan
adalah Jenis yang terkait dengan tingkat dan kedudukan penutur (kebangsawanan
atau raja-raja) dalam masyarakatnya.
Jenis bahasa berdasarkan tingkat ekonomi para
penutur.
1) Akrolek adalah Jenis sosial yang
dianggap lebih tinggi atau lebih bergengsi dari Jenis sosial lainya;
2) Basilek adalah Jenis sosial yang dianggap
kurang bergengsi atau bahkan dipandang rendah;
3) Vulgar adalah Jenis sosial yang
ciri-cirinya tampak pada pemakai bahasa yang kurang terpelajar atau dari
kalangan yang tidak berpendidikan;
4) Slang adalah Jenis sosial yang bersifat
khusus dan rahasia;
5) Kolokial adalah Jenis bahasa yang
digunakan dalam percakapan sehari-hari yang cenderung menyingkat kata karena
bukan merupakan bahasa tulis;
6) Jargon adalah Jenis sosial yang
digunakan secara terbatas oleh kelompok sosial tertentu;
7) Argot adalah Jenis sosial yang
digunakan secara terbatas oleh profesi dan bersifat rahasia;
8) Ken adalah Jenis sosial yang
bernada memelas, dibuat merengek-rengek penuh dengan kepura-puraan.
2. Jenis
Bahasa dari Segi Pemakaian
Jenis bahasa berkenaan dengan pemakaian atau
fungsinya disebut fungsiolek atau register adalah Jenis bahasa yang menyangkut
bahasa itu digunakan untuk keperluan atau bidang apa.
Jenis bahasa dari segi pemakaian ini yang paling
tanpak cirinya adalah dalam hal kosakata.
3. Jenis
Bahasa dari Segi Keformalan
Gaya atau ragam beku adalah Jenis bahasa yang
paling formal, yang digunakan pada situasi-situasi hikmat.
Gaya atau ragam resmi adalah Jenis bahasa yang
biasa digunakan pada pidato kenegaraan, rapat dinas, surat-menyurat, dan lain
sebagainya.
Gaya atau ragam usaha atau ragam konsultatif
adalah Jenis bahasa yang lazim dalam pembicaraan yang berorientasi pada hasil
atau produksi.
Gaya bahasa ragam santai adalah ragam bahasa yang
digunakan dalam situasi yang tidak resmi.
Gaya atau ragam akrab adalah Jenis bahasa yang
biasa digunakan oleh para penutur yang hubungannya sudah akrab.
Jenis bahasa dapat pula dilihat dari segi sarana
atau jalur yang digunakan. Misalnya, telepon, telegraf, radio yang menunjukan
adanya perbedaan dari Jenis bahasa yang digunakan.
4. Jenis Bahasa
dari Segi Sarana
Ragam bahasa ini lazim dibagi atas ragam lisan dan
ragam tulisan. Ada dua hal yang perlu diperhatikan sehubungan dengan perbedaan
ragam lisan dan tulisan, antara lain:
Berhubungan dengan suasana peristiwanya. Kalimat
dalam ragam tulisan harus lebih cermat, fungsi-fungsi gramatikal harus nyata.
Berkaitan dengan beberapa upaya yang digunakan
dalam ujaran, misalnya tinggi rendah dan panjang pendeknya suara serta irama
kalimat yang sulit dilambangkan denngan ejaan dan tata tulis yang kita miliki.
Memubuat Program menggunakan kondisi PERFORM
Pertama kita buat
program Biodata, buka cmd di start menu kemudian pada kotak isian search ketik
cmd lalu ok maka akan muncul command promt seperti gambar dibawah :
Masuk
ke program cobol dengan cara masuk ke folder cobol melalui command promt lalu
bila sudah masuk ke folder cobol ketik edit coba1.cob untuk mencreate cobol
coba1
Jika sudah muncul
seperti kotak di atas maka ketikan kode program seperti di bawah ini, dengan
menspasi 8 x terlebih dahulu.
Keterangan :
IDENTIFICATION DIVISION. Berfungsi
untuk memberikan informasi mengenai program yang dibuat.
PROGRAM-ID. INPUT. Berfungsi
untuk memberi nama sebuah program yang akan dibuat.
AUTHOR. HANZ. Berfungsi
untuk memberi nama pembuat program/programmer.
YANG
WAJIB DI TULIS DI IDENTIFICATION DIVISION ADALAH IDENTIFICATION DIVISION dan
PROGRAM-ID.
ENVIRONMENT DIVISION. Berfungsi
untuk memberikan informasi peralatan yang di gunakan dalam program.
DATA DIVISION. Berfungsi
untuk memberikan penjelasan tentang input data dan output yang di pergunakan.
Isi dari divisi ini adalah semua keterangan tentang file, record, nama-data,
serta bentuk format yang akan digunakan di Procedure Division.
WORKING – STORAGE SECTION. Berfungsi
untuk Sifatnya optional, ada bilamana
diperlukan pemesanan tempat di internal memori yang diperlukan oleh pekerjaan
proses program.
01 NILAI-MASUKAN. Berfungsi
untuk mengawali keterangan dari record.
02 NAMA PIC X(20). Berfungsi
untuk mengawali keterangan dari data item.
Keterangan : X(20). Punya
arti tipe data yang digunakan untuk inputan nanti berupa angka dan memiliki
panjang 20 karakter.
PROCEDURE DIVISION. Berfungsi
untuk tempat menaruh instruksi-instruksi dimana dilakukan prosedur pekerjaan
proses dari input data menjadi output data.
MULAI. Berfungsi
untuk perintah memulai instruksi – instruksi oleh programmer.
PERFORM
PROCEDURE-A. Berfungsi untuk meloncat pembacaan ke
PROCEDURE-A, PERFORM berbeda dengan GO TO, kalau perform setelah meloncat ke
nama paragraph tertentu dia akan melanjutkan statement setelah PERFORM
sedangkan GO TO tidak melanjutkan statement setelah GO TO.
DISPLAY ‘SELAMAT BELAJAR’. Berfungsi
untuk menampilkan variable SELAMAT BELAJAR.
PERFORM
PROCEDURE-B. Berfungsi untuk meloncat pembacaan ke
PROCEDURE-B.
PERFORM
PROCEDURE-A. Berfungsi untuk meloncat pembacaan ke
PROCEDURE-A.
STOP RUN. Berfungsi
untuk menghentikan program secara permanen.
PROCEDURE-A. Berfunsi
untuk inputan atau seperti penyimpanan untuk nantinya di panggil ke PERFORM
PROCEDURE-A .
DISPLAY ‘********************’. Bila
PROCEDURE-A di panggil maka akan muncul ******************** dan
DISPLAY ‘^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^’. Akan
muncul tanda ^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^juga.
PROCEDURE-B. Berfunsi
untuk inputan atau seperti penyimpanan untuk nantinya di panggil ke PERFORM
PROCEDURE-B.
DISPLAY ‘DAN SEMOGA SUKSES’ Bila
PROCEDURE-B di panggil maka akan muncul DAN SEMOGA SUKSES.
Jika
sudah mengetik kode program seperti diatas, jalankan kode program tersebut
dengan langkah dibawah ini
-
Save file terlebih dahulu dengan cara klik
file lalu save jika sudah ikuti langkah berikutnya
Klik file lalu exit pada table diatas maka
muncul tabell seperti dibawah :
Lalu kita compiler
dahulu file yang tadi kita buat dengan cara ketik cobol coba1.cob dan tekan enter sebanyak 3x. seperti gambar di
bawah :
Kemudian ketik runcobol coba1.cob untuk menjalankan
program seperti gambar di bawah jika masih errors periksa kembali kode program
yang di buat tadi dengan ccara edit
coba1.cob kemudian Ketik kembali runcobol
coba1.cob jika jalan akan muncul seperti table dibawah ini :
Dan
Programpun telah selesai.
Langganan:
Postingan (Atom)