Halaman

Minggu, 22 Desember 2013

Contoh Karangan Induktif tentang IPTEK


Janganlah kita mencemaskan perkembangan teknologi informasi yang terjadi saat ini. Pandai-pandailah kita memanfaatkan media ini dan memilih yang positif. Ambillah hal yang perlu diambil dan jadikan hal yang negatif sebagai bahan pertimbangan dan perbandingan. Bersikaplah positif menghadapi perkembangan teknologi informasi ini. Perkembangan ini akan memberikan pengetahuan yang banyak dan berguna bagi orang-orang yang dapat memanfaatkannya secara positif. Jadi, perkembangan teknologi bukan sesuatu yang perlu dicemaskan, tetapi sesuatu yang harus digali manfaatnya.

Contoh Paragraf Deduktif Bertema Teknologi


Berbagai perkembangan yang terjadi di bidang teknologi informasi dalam beberapa tahun terakhir, hendaknya ditanggapi bukan dengan sikap cemas. Perkembangan tersebut justru harus dilihat dari sisi positifnya sambil menyisiasati berbagai kemungkinan untuk memetik keuntungan dari perkembangan teknologi tersebut. Perkembangan ini bahkan melaju lebih cepat dibandingkan dengan perkembangan masyarakat. Perkembangan ini pasti akan mengubah banyak hal dalam masyarakat, mulai dari gaya hidup, kecenderungan mental hingga pandangan hidup.

Senin, 18 November 2013

Membahas Artikel Dengan Menggunakan EYD Dan Kalimat Efektif

Rio de Janeiro - Pengalaman dan karakter unik yang dimiliki oleh Luis Felipe Scolari dipercaya akan banyak membantu Brasil di Piala Dunia 2014. Selecao digadang-gadang akan meraih sukses di
turnamen empat tahunan tersebut.

Digelar di rumah sendiri, Brasil menatap Piala Dunia tahun depan dengan tekanan yang besar, di mana gelar juara keenam tentu jadi tuntutan publik mereka.

Namun hal tersebut dipercaya tak akan jadi masalah karena faktor keberadaan Scolari. Pelatih 65 tahun itu punya pengalaman mengantarkan Brasil jadi juara dunia pada 2002 dan karakternya disebut-sebut membuat atmosfer nyaman di dalam tim.

Kendati temperamental dan kerap histeris, Scolari konon selalu memberikan kebebasan besar kepada para pemain untuk berekspresi, sehingga anak-anak asuhnya terlepas dari beban tekanan.

"Saya pikir kami membuat keputusan yang tepat dengan membawa kembali Scolari. Ketika Mano Menezes pergi, mereka mendatangkan seseorang yang paham sepakbola Brasil dan terbiasa dengan atmosfer di skuat timnas," kata mantan bek Brasil Roberto Carlos di situs resmi FIFA dan dikutip Soccerway.

"Brasil punya kesempatan luar biasa untuk tampil oke di Piala Dunia, meski dengan semua tekanannya. Dia bisa membuat para pemain tenang, dia cerdas, dan punya staf pendukung yang sangat bagus, yang selalu membantu," lanjutnya.

"Hubungan pertemanan yang dia miliki dengan para pemain sangatlah penting. Bahkan dengan keberadaan seorang bintang seperti Neymar di tim, skuat ini tetap berlandaskan semangat tim, di mana semua orang bekerja menuju satu tujuan," ungkap eks pemain Real Madrid ini.

Scolari kembali melatih Brasil sejak November tahun lalu menggantikan Mano Menezes. Menezes dinilai telah gagal setelah Brasil disingkirkan Paraguay di perempat final Copa Amerika dan kalah di final Olimpiade oleh Meksiko saat membawa Brasil U-23.( http://sport.detik.com/sepakbola/read/2013/11/19/001500/2416579/73/faktor-scolari-brasil-diyakini-bakal-sukses-di-piala-dunia?b99220170)

Komentar Tentang Penggunaan EYD dalam pemberitaan sepakbola :
Menurut saya pada artikel di atas penulisan huruf, penempatan huruf kapital dan bahasanya sudah cukup baik  terutama pada tanda baca namun masih ada kalimat yang kurang pada kalimat Namun hal tersebut dipercaya tak akan jadi masalah karena faktor keberadaan Scolari. Pelatih 65 tahun itu punya pengalaman mengantarkan Brasil jadi juara dunia pada 2002 dan karakternya disebut-sebut membuat atmosfer nyaman di dalam tim. seharusnya lebih diperhatikan lagi penanggalan dengan menggunakan “tahun” pada kalimat . Pelatih 65 tahun itu punya pengalaman mengantarkan Brasil jadi juara dunia pada tahun 2002 dan karakternya disebut-sebut membuat atmosfer nyaman di dalam tim.

Makalah Tentang Pentingnya EYD Dan Pemakaian Kalimat Efektif

BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Dalam makalah yang berjudul “EYD I” ini, hal yang melatar belakangi kelompok III dalam menyelesaikannya adalah untuk mengungkapkan seberapa pentingnya EYD ini dipergunakan dalam berbahasa Indonesia sehingga mempengaruhi tata baca dan ejaan pada Bahasa Indonesia. Oleh karena itu, kelompok III ingin mengungkapkan paparan tentang hal tersebut melalui pembuatan makalah “EYD I” ini.

1.2 Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah yang dikemukakan dalam makalah adalah sebagai berikut :
1. Apakah yang dimaksud dengan EYD?
2. Bagaimanakah cara pemakaian huruf dan penulisan huruf dan kata dalam EYD itu?
3. Manfaat apakah yang diperoleh dari mempelajari EY ?

1.3 Manfaat Makalah
Sedangkan manfaat yang di peroleh dalam makalah yang berjudul “EYD I” adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui apakah yang di maksud dengan EYD
2. Mengetahui cara pemakaian huruf dan penulisan huruf dan kata dalam EYD dan,
3. Mengetahui manfaat mempelajari EYD.



1.4 Tujuan Penulis
Tujuan penulis unutk menulis tulisan ini adalah agar pembaca lebih memperhatikan EYD dan memakai kalimat yang efektif yang telah di pakai oleh nenekmoyang kita terdahulu.

BAB II
Landasan Teori
1.3 Ruang Lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ruang lingkup EYD mencangkup lima aspek, yaitu:
1. Pemakaian Huruf
2. Penulisan Huruf
3. Penulisan Kata
4. Penulisan unsure serapan
5. Pemakaian Tanda Baca
2.2 Macam-macam tanda baca
Tanda tanda baca yang dipakai dalam penuisan yaitu:
1. Tanda titik(.)
2. Tanda koma(,)
3. Tanda titik koma(;)
4. Tanda titik dua (:)
5. Tanda hubung(-)
6. Tanda pisah (_)
7. Tanda elipis(…)
8. Tanda Tanya(?)
9. Tanda seru(!)
10. Tanda kurung((…))
11. Tanda kurung siku([…])
12. Tanda petik ganda(“…”)
13. Tanda petik tunggal(‘…’)
14. Tanda garis miring(/)
15. Tanda penyingkat(‘)

BAB. III
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian EYD (Ejaan Yang Disempurnakan)
EYD di sini di artikan sebagai tata bahasa yang di sempurnakan. Dengan kata lain EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) adalah tata bahasa dalam bahasa Indonesia yang mengatur pengertian diksi atau pilihan kata dalam bahasa Indonesia. Dalam penulisan karya ilmiah perlu adanya aturan tata bahasa yang menyempurnakan sebuah karya tulis. Karena dalam sebuah karya tulis memerlukan tingkat
kesempurnaan yang mendetail.
EYD (ejaan yang disempurnakan) adalah tata bahasa dalam bahasa Indonesia yang mengatur pengertian diksi atau pilihan kata dalam bahasa Indonesia. 

2.2 Pemakaian Huruf
Ejaan Bahasa Indonesia menggunakan 26 huruf di dalam abjadnya dari A sampai Z. Beberapa di antaranya merupakan usaha memajukan ejaan bahasa Indonesia sehingga dapat mengikuti perkembangan kosa katanya. 
A. Huruf Abjad
Abjad yang digunakan dalam bahasa Indonesia terdiri dari huruf berikut :
Huruf Nama Huruf Nama Huruf Nama
A a J j S Es
B be K ka T Te
C ce L el U U
D de M em V Ve
E e N en W We
F ef O o X Eks
G ge P pe Y Ye
H ha Q ki Z Zet
I I R er 
B. Huruf Vokal
Huruf vokal adalah huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf a, e, I,
o, dan u.
C. Huruf Konsonan
Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf-huruf b, c, d, f, h, j,
k, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z.
D. Huruf Diftong
Di dalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan dengan ai, au dan oi. Misalnya : pandai, saudara dan amboi.
E. Gabungan Huruf Konsonan
Di dalam bahasa Indonesia terdapat empat gabungan huruf yang melambangkan konsonan, yaitu kh, ng, ny, dan sy. Masing-masing melambangkan satu bunyi konsonan. Misalnya : khusus, ngilu, nyata dan syarat.
F. Pemenggalan Kata 
1. Pemenggalan kata pada kata dasar dilakukan sebagai berikut :
a. Jika di tengah kata ada vokal yang berurutan, pemenggalan itu dilakukan di antara kedua huruf
vokal itu. Misalnya : ma-in, sa-at
b. Jika di tengah kata ada huruf konsonan, termasuk gabungan huruf konsonan, diantara dua buah
huruf vokal, pemenggalan dilakukan sebelum huruf konsonan. Misalnya : ba-pak, ba-rang, su-lit.
C. Jika di tengah kata ada dua huruf konsonan yang berurutan, pemenggalan dilakukan antara kedua huruf konsonan itu. Gabungan huruf konsonan tidak pernah diceraikan. Misalnya : man-di, som-bong, swas-ta.
D.Jika ditengah kata ada tiga buah huruf konsonan atau lebih, pemenggalan dilakukan antar huruf konsonan yang pertama dan huruf konsonan yang kedua. Misalnya : in-stru-men, ul-tra, bang-krut.
2. Imbuhan akhiran dan imbuhan awalan, termasuk awalan yang mengalami perubahan bentuk serta partikel yang biasanyaa ditulis serangkai dengan kata dasarnya, dapat dipenggal pada pergantian baris. Misalnya : makan-an, me- rasa-kan, mem-bantu.
3. Jika suatu kata terdiri atas lebih dari satu unsur dan salah satu unsur itu dapat bergabung dengan unsur lain, pemenggalan dapat dilakuakan (1) di antara unsur-unsur itu atau (2) pada unsur gabungan itu sesuai dengan kaidah1a, 1b, 1c dan 1d di atas.
Misalnya :
foto-grafi, fo-to-gr-afi,
kilo-meter,ki-lo-me-ter
pasca-panen,pas-ca-pa-nen
2.3 Penulisan Huruf
a. Huruf Kapital atau Huruf Besar
a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. 
Contoh : Saya membaca buku.
B. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.
Contoh : Adik bertanya, “ Kenapa kita pulang ?”
C. Huruf kapital dipakai sebagi huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama
Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan.
Contoh : Tuhan merahmati hamba- Nya.
D. Huruf kapital dipakai sebagai huruf nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang di
ikuti nama orang.
Contoh : Sultan Hasanuddin, Haji Agus Salim, Nabi Sulaiman, Dia baru saja diangkat menjadi Sultan.
E. Huruf kapital dipakai sebagai huruf nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang.
Contoh : Presiden Soekarno, Wakil Presiden Adam Malik.
F. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama sebagi nama orang.
Contoh : Muhammad Maulana Rizki, Syarifah Masitoh
g. Huruf kapital yang dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.
Contoh : bangsa Indonesia, suku Melayu, bahasa Arab.
H. Huruf kapital yang dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari raya dan peristiwa
sejarah.
Contoh : tahun Masehi, bulan Januari, hari Selasa, hari Lebaran, Proklamasi Kemerdekaan.
I. Huruf kapital sebagai huruf pertama nama khas dalam Geografi.
Contoh ; Peta Sumatra, Danau Toba, Sungai Musi.
J. Huruf kapital sebagai huruf pertama nama badan resmi, lembaga pemerintahan dan
ketatanegaraan serta nama dokumen resmi
Contoh: Majelis Permusyawaratan Rakyat, Departemen Luar Negeri, Undang – Undang Dasar
Republik Indonesia.
K. Huruf Kapital dipakai sebagai Huruf pertama nama semua kata didalam nama buku,majalah,surat kabar , kecuali kata partikel , seperti di,ke,dari,untuk,dan,yang untuk,yang tidak terletak pada posisi awal.
Contoh: Dari Gajah Mada ke Jalan Gatot Subroto , Gaul ,Analisa
l .Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam singkatan nama gelar,pangkat, dan sapaan.
Contoh: a.di depan nama :
Dr. Doktor
Prof. Profesor
b.di belakang nama
M.A. Master of Arts
m. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak,ibu,saudara,kakak,adik dan paman yang dipakai sebagai ganti sapaan.
Contoh : Apakah Ibu jadi ke Belawan besok?
B.Huruf Miring
a. Huruf Miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku,majalah,dan surat kabar yang
dikutip dalam karangan.
Contoh : Majalah Bahasa dan Kesusastraan
b. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf,bagian kata atau kelompok kata.
Contoh: Huruf pertama kata ajeg ialah a 
c.Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama ilmiah atau ungkapan asing , kecuali yang sudah disesuaikan ejaannya.Dalam tulisan tangan atau ketikan, huruf atau kata yang akan dicetak miring diberi garis dibawahnya.
Contoh: Weltarschauung diterjemahkan menjadi “ pandangan hidup”. 
4.Penulisan Kata
Hal-hal yang akan dibicarakan yaitu sebagai berikut : 
a). Kata Dasar
Kata Dasar di tulis sebagai satu kesatuan. Contoh : pagar, rumah, tanah
b). Kata Turunan
(1) Imbuhan (awalan, akhiran, sisipan) di tulis serangkai dengan kata dasar. Contoh: berduri, diangkat.
(2) Awalan atau akhiran di tulis serangkai dengan kata yang langsung mengikutinya atau mendahuluinya bila bentuk dasarnya gabungan kata. Contoh: bertanggung jawab, membabi buta.
(3) Jika bentuk dasar berupa gabungan kata dan sekaligus mendapat awalan dan akhiran maka kata-kata itu ditulis serangkai. Contoh: memberitahukan, penyalahgunaan.
(4) Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi, maka gabungan itu ditulis serangkai. Contoh: Pancasila, antarkota.
C. Kata Ulang
Kata ulang ditulis lengkap dengan menggunakan tanda hubung.
Contoh: lari-lari, sayur-mayur.
D. Gabungan Kata
(1) Gabungan kata yang biasa disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus, unsur-unsurnya ditulis terpisah. Contoh: duta besar, orang tua, kambing hitam.
(2) Gabungan kata yang mungkin menimbulkan salah baca, dapat diberi tanda hubungun untuk
menegaskan pertalian di antara unsur yang bersangkutan.
Contoh: alat pandang- dengar, ibu-bapak, anak pegawai-teras, buku sejarah-lama.
(3) Gabungan kata yang sudah di anggap satu kata di tulis serangkai.
Contoh: Alhamdulillah, akhirulkalam, daripada, bumiputra.
e. Kata Ganti ku, kau, mu dan nya
Kata ganti ku dan kau ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya; kau, mu¸dan nya ditulis
serangkai dengan kata yang mendahuluinya. 
Contoh : Buku ini ku baca.
Jangan sampai kau melupakan hal itu!
Itu bukan milikmu.

f. Kata Depan di, ke dan dari
Kata Depan di, ke dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. 
Contoh :Kiki pergi ke Jakarta.
Lilis berasal dari Sumatera Utara.
Erva berdiri di depan tugu Monas.
g. Kata Sandang si dan sang
Kata sandang si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Contoh : Anak itu digelari sang pengembara.
Syarifah tidak menyukai si malas itu.
BAB IV
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
EYD disini di artikan sebagai tata bahasa yang di sempurnakan. Dengan kata lain EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) adalah tata bahasa dalam bahasa Indonesia yang mengatur pengertian diksi atau pilihan kata dalam bahasa Indonesia.
Ejaan Bahasa Indonesia menggunakan 26 huruf di dalam abjadnya dari A sampai Z. Beberapa di antaranya merupakan usaha memajukan ejaan bahasa Indonesia sehingga dapat mengikuti perkembangan kosa katanya. Huruf-huruf tersebut terdiri dari huruf vokal, huruf konsonan, huruf diftong, dan gabungan huruf konsonan. 
Dalam EYD, terdapat aturan-aturan untuk dapat disebut ejaan yang sempurna. Yakni: pemenggalan kata pada kata dasar, penulisan huruf seperti penggunaan huruf kapital atau huruf besar dan penggunaan huruf miring. 
3.2. Saran
Ejaan yang disempurnakan adalah ejaan yang telah sesuai dengan perkembangan bahasa sekarang ini. Sehingga dalam pembuatan karya tulis khususnya yang ilmiah itu harus menggunakan EYD dengan tetap memperhatikan penggunaan huruf hingga pembentukan kata dan kalimat dengan tanda-tanda baca yang tepat dan sesuai.

DAFTAR PUSTAKA
Kushartanti dkk, Pesona Bahasa. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta:2005
Jurnal: www.google.com/http//:penggunaaneyd/masyarakatkotajambi/,

Senin, 21 Oktober 2013

Diksi/Pilihan Kata

Diksi bisa di artikan sebagai pilihan kata yang di gunakan dalam menggambarkan sebuah cerita oleh si pengarang dan tidak jarang di gunakan dalam pembicaraan sehari-hari, tetapi Diksi bukan hanya berarti pilih memilih kata melainkan digunakan untuk menyatakan gagasan atau menceritakan peristiwa tetapi juga meliputi persoalan gaya bahasa, ungkapan-ungkapan dan sebagainya. Gaya bahasa sebagai bagian dari diksi yang di gunakan untuk ungkapan-unkapan individu atau karakteristik, atau memiliki nilai artistik yang tinggi. Ada pula menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
Diksi adalah pilihan kata yg tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan).

Fungsi dari diksi antara lain :
  1. Membuat pembaca atau pendengar mengerti secara benar dan tidak salah paham terhadap apa yang disampaikan oleh pembicara atau penulis.
  2. Untuk mencapai target komunikasi yang efektif.
  3. Melambangkan gagasan yang di ekspresikan secara verbal.
  4. Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat (sangat resmi, resmi, tidak resmi) sehingga menyenangkan pendengar atau pembaca.
Diksi terdiri dari delapan elemen yaitu : fonem, silabel, konjungsi, hubungan, kata benda, kata kerja, infleksi, dan uterans.
Macam macam hubungan makna :
  1. Sinonim adalah kata-kata yang memiliki persamaan makna tetapi berbeda ejaan dan penulisannya
Contoh:         
- ciri      = tanda
- benar = betul
- agar    = supaya
- rajin    = giat
- hemat = irit
Contoh dalam kalimat:
- Pak Iwan meninggal dunia pada hari Kamis.
Pak Iwan wafat pada hari Kamis.
- Baju yang dikenakan Aulia sangat cantik.
Baju yang dikenakan Aulia sangat indah.
1. Sinonim mutlak
Kata-kata yang dapat bertukar tempat dalam konteks kebahasaan apa pun tanpa mengubah makna struktural dan makna leksikal dalam rangkaian kata/frasa/klausa/kalimat. Contoh:
o    kosmetik = alat kecantikan
o    laris = laku, larap
o    leksikografi = perkamusan
o    kucing = meong

2. Sinonim semirip
Kata-kata yang dapat bertukar tempat dalam konteks kebahasaan tertentu tanpa mengubah makna struktural dan leksikal dalam rangkaian kata/frasa/klausa/kalimat tersebut saja. Contoh:
o    melatis = menerobos
o    lahiriah = jasmaniah

3. Sinonim selingkung
Kata-kata yang dapat saling mengganti dalam satu konteks kebahasaan tertentu saja secara struktural dan leksikal.
Contoh:  lemah = lemas
  1. Antonim adalah kata-kata yang memiliki arti yang berlawanan/kebalikan dari ungkapan lain.                               Contoh :                                                                                           1.  Antonim berpasangan
kata-kata yang secara makna jelas bertentangan karena didasarkan pada makna pasangannya sehingga tidak bisa dipertentangkan tanpa kehadiran makna pasangannya. Jika salah satu unsur dinegatifkan, tidak secara serta-merta memunculkan pasangannya. Contoh:
o    (ber)-dosa >< suci  (tidak (ber)-dosa ≠suci)
o    istri >< suami  (bukan istri ≠ suami)
o    pembeli >< penjual (bukan pembeli ≠ penjual)
2. Antonim melengkapi
Kata-kata yang secara makna bertentangan, tetapi kehadiran makna salah satu kata bersifat melengkapi kehadiran makna yang lain. Contoh:
o    pertanyaan >< jawaban
o    mencari >< menemukan
3. Antonim berjenjang
kata-kata yang secara makna mengandung pertentangan, tetapi pertentangan makna ini bersifat berjenjang/bertahap/bertingkat. Contoh:
o    dingin >< hangat >< panas
o    kaku >< lentur >< elastis
o    mahal >< wajar >< murah
Kontras adalah kata-kata yang mengandung seluruh atau sebagian makna yang bertentangan secara tajam dan jelas. Jika kata-kata semacam ini dinegatifkan, makna kata yang menjadi penentangnya akan serta-merta muncul. Contoh:
• kaya >< melarat; kaya >< miskin.
kaya mengandung makna yang bertentangan secara tajam terhadap melarat, tetapi merupakan antonim melengkapi terhadap miskin.
• pintar >< tolol; pintar >< bodoh.
pintar mengandung makna yang bertentangan secara tajam terhadap tolol, tetapi merupakan antonim melengkapi terhadap bodoh.
• melarat – miskin atau tolol – bodoh merupakan sinonim semirip.
Kontras juga dapat dibentuk melalui afiksasi seperti, non-, a-, anti, awa-, nir-, tan-. Contoh:
•    komunis >< nonkomunis
•    susila >< asusila
•    mapanisme >< antimapanisme
•    berawak >< awaawak
•    laba >< nirlaba
•    baku >< tanbaku
Antonim disebut juga lawan kata, yaitu hubungan antara satu kata dengan kata yang lain yang dianggap berlawanan.
Contoh:
- siang > < malam
- pulang > < pergi
- kaya ><miskin
- panjang> < pendek
- hidup > < mati
Contoh dalam kalimat:
- Orang yang kaya itu membeli mobil.
-Orang yang miskin itu tidak dapat membeli mobil.
- Rambutnya panjang sekali.
-Rambutnya pendek sekali.
  1. Polisemi adalah sebagai satuan bahasa (terutama kata atau frase) yang memiliki makna lebih dari satu.
1.Memeluk
-Keluarga saya memeluk agama islam.
-saya sangat ingin memeluk ibu saya.
2.Kepala
-Tiap kepala di wajibkan membayar uang pajak.
-Ayah saya adalah seorang kepala sekolah.
3.Mata
-Mata saya perih terken debu.
-Polisi itu menjadi mata-mata bandar narkoba.
4.Tangan
-Tangan Andi terluka terkena pisau.
-Ayah saya menjadi tangan kanan presiden.
5.Darah
-Kepala Jukri penuh darah akibat terbentur.
-Saya dan Jukri memiliki hubungan darah.
  1. Hiponim.
    Adalah suatu kata yang yang maknanya telah tercakup oleh kata yang lain, sebagai ungkapan (berupa kata, frase atau kalimat) yang maknanya dianggap merupakan bagian dari makna suatu ungkapan.      Contoh : kata tongkol adalah hiponim terhadap kata ikan, sebab makna tongkol termasuk makna ikan.
  2. Hipernim.
    Merupakan suatu kata yang mencakup makna kata lain.
Contoh HIPERNIM DAN HIPONIM
1.HIPERNIM:Setan
HIPONIM: Tuyul, kuntilanak, pocong, sundel bolng, dsb.
2.HIPERNIM: Buah
HIPONIM: Mangga, apel. anggur, jambu, jeruk, dsb.
3.HIPERNIM: Hewan
HIPONIM: Ayam, kambing, sapi, harimau, singa, dsb.
4.HIPERNIM:Kendaraan
HIPONIM:Mobil, motor, sepeda, becak, dsb.
5.HIPERNIM:Handphone.
  1. Homonim.
    Merupakan kata-kata yang memiliki kesamaan ejaan dan bunyi namun berbeda arti.
Contoh HOMONIM
1.Bulan(dalam kalender), Bulan(nama satelit)
-Pada bulan Desember akan di adakan semester.
-Malam ini bulan bersinar dengan indah.
2.Genting(gawat),Genting(atap rumah)
-Keadaan masyarakat palestina sekarang sangat genting.
-Genting rumah saya bocor.
3.Dasar
-Dasar Andi anaknya memeng nakal.
-Dasar Negara kita adalah pancasila.
4.Bagi(pembagian), Bagi(untuk)
-Makanan itu harus di bagi rata.
-Bagi mahasiswi UnisMuh diwajibkan memakai jilbab.
5.Rapat(tidak renggang), Rapat(pertemuan)
-Pak guru menyuruh kami rapat dalam barisan.
-Besok pagi ada rapat di kantor.
  1. Homofon.
    Merupakan kata-kata yang memiliki bunyi sama tetapi ejaan dan artinya berbeda
Contoh HOMOFON
1.Rok(pakaian), Rock(aliran music)
-Saya sangat suk music rock.
-Ayu memakai rok ke kampus.
2.Djarum(merek rokok), Jarum(alat untuk menjahit)
-Ayah menyuruh saya membeli rokok djarum.
-Tangan sya berdarah tertusuk jarum.
3.Tank(kendaraan perang), Tang(alat perkakas)
-TNI latihan enggunakan mobil tank.
-Saya butuh tang untuk memprbaiki motor.
4.Massa(kerumunan masyarakat), Masa(waktu)
-Pencuri itu tewas di keroyok massa.
-Saya ingin hidup lebih baik di masa yang akan datang.
5.Bank(tempat menyimpan uang), Bang(panggilan untuk kakak)
-Banyak orang yag menyimpan uangnya di bank.
-Bang Toyib masih belum pulang juga.
  1. Homograf.
Merupakan kata-kata yang memiliki tulisan yang sama tetapi bunyi dan artinya berbeda.
Contoh HOMOGRAF
1.Serang(nama kota), Serang(perang)
-Minggu depan saya ingin ke kota Serang.
-Pasukan itu di serang oleh musuhnya.
2.Rendang(makanan), Rendang(pohon yang lebat)
-Ibu sedang masak rendang.
-Tidur di bawah pohon yang rendang memeng nyaman.
3.Per(benda), Per(pembagian)
-Per sepeda itu bekerja dengan baik.
-Mahasiswa harus membayar uang Bpp per semester.
4.Tahu(makanan), Tahu(mengetahui)
-Irsan tidak suka makan tahu.
-saya tahu tentang pelajaran ini.
  1. Makna Denotasi
Makna Denotasi merupakan makna kata yang sesuai dengan makna yang sebenarnya atau sesuai dengan makna kamus.
Contoh :
Adik makan nasi.
Makan artinya memasukkan sesuatu ke dalam mulut.
  1. Makna Konotasi
Kalau makna Denotasi adalah makna yang sebenarnya, maka seharusnya Makna Konotasi merupakan makna yang bukan sebenarnya dan merujuk pada hal yang lain. Terkadang banyak eksperts linguistik di Indonesia mengatakan bahwa makna konotasi adalah makna kiasan, padahal makna kiasan itu adalah tipe makna figuratif, bukan makna konotasi. Makna Konotasi tidak diketahui oleh semua orang atau dalam artian hanya digunakan oleh suatu komunitas tertentu. Misalnya Frase jam tangan.
Contoh:
Pak Slesh adalah seorang pegawai kantoran yang sangat tekun dan berdedikasi. Ia selalu disiplin dalam mengerjakan sesuatu. Pada saat rapat kerja, salah satu kolega yang hadir melihat kinerja beliau dan kemudian berkata kepada sesama kolega yang lain “Jam tangan pak Slesh bagus yah”.
Dalam ilustrasi diatas, frase jam tangan memiliki makna konotasi yang berarti sebenarnya disiplin. Namun makna ini hanya diketahui oleh orang-orang yang bekerja di kantoran atau semacamnya yang berpacu dengan waktu. Dalam contoh diatas, Jam Tangan memiliki Makna Konotasi Positif karena sifatnya memuji
Makna konotasi dibagi menjadi 2 yaitu konotasi positif  merupakan kata yang memiliki makna yang dirasakan baik dan lebih sopan, dan konotasi negatif merupakan kata yang bermakna kasar atau tidak sopan.
Sumber :

Ragam Bahasa Indonesia

Ragam Bahasa Indonesia Adalah sebuah jenis bahasa yang bermacam-macam menurut pemakaian dalam keseharian, di zaman sekarang ini banyak yang menggunakan bahasa yang tidak sesuai dengan ejaan dan kalimat yang sudah di tuliskan dalam kamus besar bahasa indonesia
Menurut Dendy Sugono (1999 : 9), bahwa sehubungan dengan pemakaian bahasa Indonesia, timbul dua masalah pokok, yaitu masalah penggunaan bahasa baku dan tak baku. Dalam situasi remi, seperti di sekolah, di kantor, atau di dalam pertemuan resmi digunakan bahasa baku. Sebaliknya dalam situasi tak resmi, seperti di rumah, di taman, di pasar, kita tidak dituntut menggunakan bahasa baku.

Ragam bahasa dalam bahasa Indonesia
1.       Jenis Bahasa dari Segi Penutur
a.    Jenis bahasa idiolek adalah Jenis bahasa yang bersifat perorangan.
b.    Jenis bahasa dialek adalah Jenis bahasa dari sekelompok penutur yang jumlahnya relatif, yang berada pada suatu tempat, wilayah, atau area tertentu.
c.     Jenis bahasa kronolek atau dialek temporal adalah Jenis bahasa yang digunakan oleh sekelompok sosial pada masa tertentu.
d.    Jenis bahasa sosiolek adalah Jenis bahasa yang berkenaan dengan status, golongan, dan kelas sosial para penuturnya. Jenis bahasa ini menyangkut semua masalah pribadi para penuturnya, seperti usia, pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan, tingkat kebangsawanan, keadaan sosial ekonomi, dan lain sebagainya.
Jenis bahasa berdasarkan usia yaitu Jenis bahasa yang digunakan berdasarkan tingkat usia.
Jenis bahasa berdasarkan pendidikan, yaitu Jenis bahasa yang terkait dengan tingkat pendidikan si pengguna bahasa.
Jenis bahasa berdasarkan jenis kelamin adalah Jenis bahasa yang terkait dengan jenis kelamin dalam hal ini pria atau wanita.
Jenis bahasa berdasarkan profesi, pekerjaan, atau tugas para penutur.
Jenis bahasa berdasarkan tingkat kebangsawanan adalah Jenis yang terkait dengan tingkat dan kedudukan penutur (kebangsawanan atau raja-raja) dalam masyarakatnya.
Jenis bahasa berdasarkan tingkat ekonomi para penutur.
1)   Akrolek adalah Jenis sosial yang dianggap lebih tinggi atau lebih bergengsi dari Jenis sosial lainya;
2)  Basilek adalah Jenis sosial yang dianggap kurang bergengsi atau bahkan dipandang rendah;
3)  Vulgar adalah Jenis sosial yang ciri-cirinya tampak pada pemakai bahasa yang kurang terpelajar atau dari kalangan yang tidak berpendidikan;
4)  Slang adalah Jenis sosial yang bersifat khusus dan rahasia;
5)  Kolokial adalah Jenis bahasa yang digunakan dalam percakapan sehari-hari yang cenderung menyingkat kata karena bukan merupakan bahasa tulis;
6)   Jargon adalah Jenis sosial yang digunakan secara terbatas oleh kelompok sosial tertentu;
7)   Argot adalah Jenis sosial yang digunakan secara terbatas oleh profesi  dan bersifat rahasia;
8)   Ken adalah Jenis sosial yang bernada memelas, dibuat merengek-rengek penuh dengan kepura-puraan.
2.       Jenis Bahasa dari Segi Pemakaian
Jenis bahasa berkenaan dengan pemakaian atau fungsinya disebut fungsiolek atau register adalah Jenis bahasa yang menyangkut bahasa itu digunakan untuk keperluan atau bidang apa.
Jenis bahasa dari segi pemakaian ini yang paling tanpak cirinya adalah dalam hal kosakata.
3.       Jenis Bahasa dari Segi Keformalan
Gaya atau ragam beku adalah Jenis bahasa yang paling formal, yang digunakan pada situasi-situasi hikmat.
Gaya atau ragam resmi adalah Jenis bahasa yang biasa digunakan pada pidato kenegaraan, rapat dinas, surat-menyurat, dan lain sebagainya.
Gaya atau ragam usaha atau ragam konsultatif adalah Jenis bahasa yang lazim dalam pembicaraan yang berorientasi pada hasil atau produksi.
Gaya bahasa ragam santai adalah ragam bahasa yang digunakan dalam situasi yang tidak resmi.
Gaya atau ragam akrab adalah Jenis bahasa yang biasa digunakan oleh para penutur yang hubungannya sudah akrab.
Jenis bahasa dapat pula dilihat dari segi sarana atau jalur yang digunakan. Misalnya, telepon, telegraf, radio yang menunjukan adanya perbedaan dari Jenis bahasa yang digunakan.
4.       Jenis Bahasa dari Segi Sarana
Ragam bahasa ini lazim dibagi atas ragam lisan dan ragam tulisan. Ada dua hal yang perlu diperhatikan sehubungan dengan perbedaan ragam lisan dan tulisan, antara lain:
Berhubungan dengan suasana peristiwanya. Kalimat dalam ragam tulisan harus lebih cermat, fungsi-fungsi gramatikal harus nyata.
Berkaitan dengan beberapa upaya yang digunakan dalam ujaran, misalnya tinggi rendah dan panjang pendeknya suara serta irama kalimat yang sulit dilambangkan denngan ejaan dan tata tulis yang kita miliki.

Memubuat Program menggunakan kondisi PERFORM

Pertama kita buat program Biodata, buka cmd di start menu kemudian pada kotak isian search ketik cmd lalu ok maka akan muncul command promt seperti gambar dibawah :
Masuk ke program cobol dengan cara masuk ke folder cobol melalui command promt lalu bila sudah masuk ke folder cobol ketik edit coba1.cob untuk mencreate cobol coba1
Jika sudah muncul seperti kotak di atas maka ketikan kode program seperti di bawah ini, dengan menspasi 8 x terlebih dahulu.
Keterangan :
IDENTIFICATION DIVISION. Berfungsi untuk memberikan informasi mengenai program yang dibuat.
PROGRAM-ID. INPUT. Berfungsi untuk memberi nama sebuah program yang akan dibuat.
AUTHOR. HANZ. Berfungsi untuk memberi nama pembuat program/programmer.
YANG WAJIB DI TULIS DI IDENTIFICATION DIVISION ADALAH  IDENTIFICATION DIVISION dan PROGRAM-ID.
ENVIRONMENT DIVISION. Berfungsi untuk memberikan informasi peralatan yang di gunakan dalam program.
DATA DIVISION. Berfungsi untuk memberikan penjelasan tentang input data dan output yang di pergunakan. Isi dari divisi ini adalah semua keterangan tentang file, record, nama-data, serta bentuk format yang akan digunakan di Procedure  Division.
WORKING – STORAGE SECTION. Berfungsi untuk  Sifatnya optional, ada bilamana diperlukan pemesanan tempat di internal memori yang diperlukan oleh pekerjaan proses program.
01 NILAI-MASUKAN. Berfungsi untuk mengawali keterangan dari record.
02 NAMA PIC X(20). Berfungsi untuk mengawali keterangan dari data item.
Keterangan : X(20). Punya arti tipe data yang digunakan untuk  inputan nanti berupa angka dan memiliki panjang 20 karakter.
PROCEDURE DIVISION. Berfungsi untuk tempat menaruh instruksi-instruksi dimana dilakukan prosedur pekerjaan proses dari input data menjadi output data.
MULAI. Berfungsi untuk perintah memulai instruksi – instruksi oleh programmer.
PERFORM  PROCEDURE-A. Berfungsi untuk meloncat pembacaan ke PROCEDURE-A, PERFORM berbeda dengan GO TO, kalau perform setelah meloncat ke nama paragraph tertentu dia akan melanjutkan statement setelah PERFORM sedangkan GO TO tidak melanjutkan statement setelah GO TO.
DISPLAY ‘SELAMAT BELAJAR’. Berfungsi untuk menampilkan variable SELAMAT BELAJAR.
PERFORM  PROCEDURE-B. Berfungsi untuk meloncat pembacaan ke PROCEDURE-B.
PERFORM  PROCEDURE-A. Berfungsi untuk meloncat pembacaan ke PROCEDURE-A.
STOP RUN. Berfungsi untuk menghentikan program secara permanen.
PROCEDURE-A. Berfunsi untuk inputan atau seperti penyimpanan untuk nantinya di panggil ke PERFORM  PROCEDURE-A .

DISPLAY ‘********************’. Bila PROCEDURE-A di panggil maka akan muncul ******************** dan
DISPLAY ‘^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^’. Akan muncul tanda ^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^juga.
PROCEDURE-B. Berfunsi untuk inputan atau seperti penyimpanan untuk nantinya di panggil ke PERFORM  PROCEDURE-B.
DISPLAY ‘DAN SEMOGA SUKSES’ Bila PROCEDURE-B di panggil maka akan muncul DAN SEMOGA SUKSES.
Jika sudah mengetik kode program seperti diatas, jalankan kode program tersebut dengan langkah dibawah ini
-          Save file terlebih dahulu dengan cara klik file lalu save jika sudah ikuti langkah berikutnya
Klik file lalu exit pada table diatas maka muncul tabell seperti dibawah :
Lalu kita compiler dahulu file yang tadi kita buat dengan cara ketik cobol coba1.cob dan tekan enter sebanyak 3x. seperti gambar di bawah :
Kemudian ketik runcobol coba1.cob untuk menjalankan program seperti gambar di bawah jika masih errors periksa kembali kode program yang di buat tadi dengan ccara edit coba1.cob kemudian Ketik kembali runcobol coba1.cob jika jalan akan muncul seperti table dibawah ini :
Dan Programpun telah selesai.