Kepemimpinan adalah
proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam
upaya mencapai tujuan organisasi. Caraalamiah mempelajari
kepemimpinan adalah "melakukannya dalam kerja" dengan praktik seperti
pemagangan pada seorang seniman ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan
ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan
pengajaran/instruksi.
Teori
kepemimpinan situasional atauthe situational leadership
theory adalah teori kepemimpinan yang dikembangkan oleh Paul Hersey,
penulis bukuSituational Leader. Dan Ken Blanchard, pakar dan penulis The
Minute Manager, yang kemudian menulis pula buku Management of
Organizational Behavior (skarang sudah terbit dalam edisi yang ke-9).
Teori ini pada awalnya
diintrodusir sebagai “Life Cycle Theory of Leadership”. Sampai kemudian pada
pertengahan 1970an “Life Cycle Theory of Leadership” berganti dengan sebutan “Situational
Leadership Theory“. Di akhir 1970an dan awal 1980an, masing-masing penulis
mengembangkan teori kepemimpinannya sendiri-sendiri. Hersey – mengembangkanSituational
Leadership Model dan Blancard – mengembangkan Situational Leadership
ModelII.
Definisi kepemimpinan
situasional adalah “a leadership contingency theory that focuses on followers
readiness/maturity”. Inti dari teori kepemimpinan situational adalah bahwa gaya
kepemimpinan seorang pemimpin akan berbeda-beda, tergantung dari tingkat
kesiapan para pengikutnya.
Pemahaman fundamen dari
teori kepemimpinan situasional adalah tentang tidak adanya gaya kepemimpinan
yang terbaik. Kepemimpinan yang efektif adalah bergantung pada relevansi tugas,
dan hampir semua pemimpin yang sukses selalu mengadaptasi gaya kepemimpinan
yang tepat.
Efektivitas kepemimpinan
bukan hanya soal pengaruh terhadap individu dan kelompok tapi bergantung pula
terhadap tugas, pekerjaan atau fungsi yang dibutuhkan secara keseluruhan.
Jadi pendekatan kepemimpinan situasional fokus pada fenomena
kepemimpinan di dalam suatu situasi yang unik.
Dari cara pandang ini,
seorang pemimpin agar efektif ia harus mampu menyesuaikan gayanya terhadap
tuntutan situasi yang berubah-ubah. Teori kepemimpinan situasional bertumpu
pada dua konsep fundamental yaitu: tingkat kesiapan/kematangan individu
atau kelompok sebagai pengikut dan gaya kepemimpinan.
Gaya
Kepemimpinan (Leadership Styles)
Tingkat
kesiapan/kematangan individu atau kelompok yang berbeda menuntut gaya
kepemimpinan yang berbeda pula. Hersey dan Blanchard memilah gaya kepemimpinan
dalamperilaku kerja dan perilaku hubungan yang harus diterapkan
terhadap pengikut dengan derajat kesiapan/kematangan tertentu.
Perilaku Kerja meliputi
penggunaan komunikasi satu-arah, pendiktean tugas, dan pemberitahuan pada
pengikut seputar hal apa saja yang harus mereka lakukan, kapan, dan bagaimana
melakukannya. Pemimpin yang efektif menggunakan tingkat perilaku kerja yang tinggi
di sejumlah situasi dan hanya sekedarnya di situasi lain.
Perilaku hubungan meliputi
penggunaan komunikasi dua-arah, mendengar, memotivasi, melibatkan pengikut
dalam proses pengambilan keputusan, serta memberikan dukungan emosional pada
mereka. Perilaku hubungan juga diberlakukan secara berbeda di aneka situasi.
Kategori dari keseluruhan
gaya kepemimpinan diatas diidentifikasi mereka dalam 4 notasi yaitu S1 sampai
S4 yang merupakan kombinasi dari dua perilaku diatas:
S1: Telling (Pemberitahu) — Gaya
ini paling tepat untuk kesiapan pengikut rendah (R1). Ini menekankan perilaku
tugas tinggi dan perilaku hubungan yang terbatas. Gaya kepemimpinantelling (kadang-kadang
disebut directing) adalah karakteristik gaya kepemimpinan dengan
komunikasi satu arah. Pemimpin memberitahu individu atau kelompok soal apa,
bagaimana, mengapa, kapan dan dimana sebuah pekerjaan dilaksanakan. Pemimpin
selalu memberikan instruksi yang jelas, arahan yang rinci, serta mengawasi
pekerjaan secara langsung.
S2: Selling (Penjual) — Gaya
ini paling tepat untuk kesiapan pengikut moderat (R2). Ini menekankan pada
jumlah tugas dan perilaku hubungan yang tinggi. Pada tahapan gaya kepemimpinan
ini seorang pemimpin masih memberi arahan namun ia menggunakan komunikasi dua
arah dan memberi dukungan secara emosional terhadap individu atau kelompok guna
memotivasi dan rasa percaya diri pengikut. Gaya ini muncul kala kompetensi
individu atau kelompok meningkat, sehingga pemimpin perlu terus menyediakan
sikap membimbing akibat individu atau kelompok belum siap mengambil tanggung
jawab penuh atas proses dalam pekerjaan.
S3: Participating (Partisipatif) — Gaya
ini paling tepat untuk kesiapan pengikut tinggi dengan motivasi moderat (R3).
Ini menekankan pada jumlah tinggi perilaku hubungan tetapi jumlah perilaku
tugas rendah. Gaya kepemimpinan pada tahap ini mendorong individu atau kelompok
untuk saling berbagi gagasan dan sekaligus memfasilitasi pekerjaan dengan
semangat yang mereka tunjukkan. Gaya ini muncul tatkala pengikut merasa percaya
diri dalam melakukan pekerjaannya sehingga pemimpin tidak lagi terlalu bersikap
sebagai pengarah. Pemimpin tetap memelihara komunikasi terbuka, tetapi kini
melakukannya dengan cenderung untuk lebih menjadi pendengar yang baik serta
siap membantu pengikutnya. Tugas seorang pemimpin adalah memelihara kualitas
hubungan antar individu atau kelompok.
S4: Delegating (Pendelegasian) — Gaya
ini paling tepat untuk kesiapan pengikut tinggi (R4). Ini menekankan pada kedua
sisi yaitu tingginya perilaku kerja dan perilaku hubungan dimana gaya
kepemimpinan pada tahap ini cenderung mengalihkan tanggung jawab atas proses
pembuatan keputusan dan pelaksanaannya. Gaya ini muncul tatkala individu atau
kelompok berada pada level kompetensi yang tinggi sehubungan dengan
pekerjaannya. Gaya ini efektif karena pengikut dianggap telah kompeten dan
termotivasi penuh untuk mengambil tanggung jawab atas pekerjaannya. Tugas
seorang pemimpin hanyalah memonitor berlangsungnya sebuah pekerjaan.
Dari keempat notasi
diatas, tidak ada yang bisa disebut teroptimal setiap saat bagi seorang
pemimpin. Pemimpin yang efektif butuh fleksibitas, dan harus beradaptasi di
setiap situasi. Prinsip “One Size Fits All” tidak berlaku dalam gaya
kepemimpinan, terutama menghadapi tingkat kesiapan bawahan yang berbeda.
Nama : Nashchan Arsyad
Npm : 15111106
Kelas : 2KA34
Tidak ada komentar:
Posting Komentar