DEFINISI DAN DASAR
PENGAMBILAN KEPUTUSAN.
Definisi Pengambilan
Keputusan
Sistem pendukung keputusan (Inggris: decision
support systems disingkat DSS) adalah bagian dari sistem
informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen
pengetahuan)) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu
organisasi atau perusahaan.
Dapat juga dikatakan
sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil
keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik.
Menurut Moore and Chang,
SPK dapat digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan mendukung analisis ad
hoc data, dan pemodelan keputusan, berorientasi keputusan, orientasi
perencanaan masa depan, dan digunakan pada saat-saat yang tidak biasa.
Tahapan SPK:
Definisi masalah
Pengumpulan data atau
elemen informasi yang relevan
pengolahan data menjadi
informasi baik dalam bentuk laporan grafik maupun tulisan
menentukan
alternatif-alternatif solusi (bisa dalam persentase)
Tujuan dari SPK:
Membantu menyelesaikan
masalah semi-terstruktur
Mendukung manajer dalam
mengambil keputusan
Meningkatkan efektifitas
bukan efisiensi pengambilan keputusan
Dalam pemrosesannya, SPK
dapat menggunakan bantuan dari sistem lain seperti Artificial Intelligence,
Expert Systems, Fuzzy Logic, dll.
Keputusan adalah hasil
pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas. Hal ini berkaitan dengan
jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tentang apa yang harus dilakukan dan
mengenai unsur-unsur perencanaan. Dapat juga dikatakan bahwa keputusan itu
sesungguhnya merupakan hasil proses pemikiran yang berupa pemilihan satu
diantara beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang
dihadapinya.
Keputusan itu sendiri
merupakan unsur kegiatan yang sangat penting. Jiwa kepemimpinan seseorang itu
dapat diketahui dari kemampuan mengatasi masalah dan mengambil keputusan yang
tepat. Keputusan yang tepat adalah keputusan yang berbobot dan dapat diterima
bawahan. Ini biasanya merupakan keseimbangan antara disiplin yang harus
ditegakkan dan sikap manusiawi terhadap bawahan. Keputusan yang demikian ini
juga dinamakan keputusan yang mendasarkan diri pada relasi sesama.
Kemudian terdapat definisi
menurut para ahli, antara lain :
· Menurut George
R. Terry :
pengambilan keputusan
adalah pemilihan alternatif perilaku (kelakuan) tertentu dari dua atau lebih
alternatif yang ada.
· Menurut Sondang
P. Siagian :
pengambilan keputusan
adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang
dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan
yang paling cepat.
· Menurut James
A. F. Stoner :
pengambilan keputusan
adalah proses yang digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai cara
pemecahan masalah.
Dari definisi pengambilan
keputusan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa keputusan itu diambil
dengan sengaja, tidak secara kebetulan, dan tidak boleh sembarangan.
Pengambilan keputusan itu sendiri suatu cara yang digunakan untuk
memberikan suatu pendapat yang dapat menyelesaikan suatu masalah dengan cara /
teknik tertentu agar dapat lebih diterima oleh semua pihak. Masalahnya telebih
dahulu harus diketahui dan dirumuskan dengan jelas, sedangkan pemecahannya
harus didasarkan pemilihan alternatif terbaik dari alternatif yang
ada.
Dasar Pengambilan
Keputusan :
Menurut George R. Terry,
dasar-dasar pengambilan keputusan adalah :
1. Intuisi :
Suatu proses bawah
sadar/tdk sadar yang timbul atau tercipta akibat pengalaman yang terseleksi.
Pengambilan keputusan yang berdasarkan atas intusi atau perasaan memiliki sifat
subjektif, sehingga mudah terkena pengaruh.
A. Segi
positif dalam pengambilan keputusan berdasarkan intusi adalah :
· Waktu
yang digunakan untuk mengambil keputusan relatif lebih pendek.
· Untuk
masalah yang pengaruhnya terbatas, pengambilan keputusan akan memberikan
kepuasan pada umumnya.
· Keampuan
mengambil keputusan dari peng-ambil keputusan itu sangat berperan, dan itu
perlu dimanfaatkan dengan baik.
B. Segi
negatif dalam pengambilan keputusan berdasarkan intusi adalah :
· Keputusan
yang dihasilkan relatif kurang baik.
· Sulit
mencari alat pembandingnya, sehingga sulit diukur kebenaran dan keabsahannya.
· Dasar-dasar
lain dalam pengambilan keputusan seringkali diabaikan.
· Pengalaman
2. Pengalaman
:
Pengambilan keputusan
berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis. Karena
pengalaman seseorang dapat mempekira-kan keadaan sesuatu, dapat memperhitungkan
untung ruginya, baik-buruknya keputusan yang akan dihasilkan. Karena
pengalaman, seseorang yang menduga masalahnya walaupun hanya dengan melihat
sepintas saja mungkin sudah dapat menduga cara penyelesaiannya.
3. Fakta
:
Pengambilan keputusan
berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang sehat, solid, dan baik. Dengan
fakta, maka tingkat kepercayaan terhadap pengambilan keputusan dapat lebih
tinggi, sehingga orang dpt menerima keputusan-keputusan yang dapat dibuat
dengan rela dan lapang dada.
4. Wewenang
:
Pengambilan keputusan
berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pim-pinan terhadap bawahannya atau
orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang lebih rendah kedudukannya. Pengambilan
keputusan berdasarkan we-wenang juga memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan.
A. Segi
positif dalam pengambilan keputusan berdasarkan wewenang adalah :
· Kebanyakan
penerimanya adalah bawahan, terlepas apakah penerimaan tsb secara su-karela
ataukah terpaksa.
· Keputusannya
dapat dapat bertahan dalam jangka waktu yg cukup lama.
· Memiliki
otentisitas (otentik).
B. Segi
negatif dalam pengambilan keputusan berdasarkan wewenang adalah :
· Dapat
menimbulkan sifat rutinitas.
· Mengasosiakan
dengan praktek dictatorial.
· Sering
melewati permasalahan yg seharus-nya dipecahkan sehingga dapat menimbul-kan
kekaburan.
5. Rasional
:
Pada pengambilan keputusan
yg berdasar-kan rasional, keputusan yg dihasilkan ber-sifat objektif, logis,
lebih transparan, kon-sisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas
kendala tertentu, shg dpt dikatakan mendekati kebenaran atau se-suai dgn apa yg
diinginkan.
Ada beberapa hal yg harus
diperhatikan dalam pengambilan keputusan secara rasional :
a. Kejelasan
masalah.
b. Orientasi
tujuan.
c. Pengetahuan
alternative.
d. Preferensi
yang jelas.
e. Hasil
maksimal.
2. JENIS – JENIS KEPUTUSAN
ORGANISASI
Jenis keputusan dalam
sebuah organisasi dapat digolongkan berdasarkan banyaknya waktu yang diperlukan
untuk mengambil keputusan tersebut, bagian mana organisasi harus dapat
melibatkan dalam mengambil keputusan dan pada bagian organisasi mana keputusan
tersebut difokuskan.
Secara garis besar jenis
keputusan terbagi menjadi dua bagian yaitu :
a.Keputusan Rutin
Keputusan Rutin adalah
Keputusan yang sifatnya rutin dan berulang-ulang serta biasanya telah
dikembangkan untuk mengendalikannya.
b. Keputusan tidak Rutin
Keputusan tidak Rutin
adalah Keputusan yang diambil pada saat-saat khusus dan tidak bersifat rutin.
Nama : Nashchan Arsyad
Npm : 15111106
Kelas : 2KA34
Tidak ada komentar:
Posting Komentar